Okay, I just want to convey a message to foreign people who don't understand and can speak Indonesian, I suggest reading through Google because if you access Web Novels from Google, there will definitely be automatic translations so you can translate Indonesian into your language and happy reading.
➖➖➖➖➖➖ ➖➖➖➖➖➖ ➖➖
Perkenalkan namaku Blaze hanya itu saja, aku adalah pemuda berusia 21 tahun yang masih menjalani kuliah.
Aku memiliki rambut hitam pendek runcing sedikit berantakan dengan iris mata biru, memiliki tinggi 173 cm dengan berat 45 kg.
Aku sama sekali tak memiliki kespesialan apapun kecuali dibidang olahraga karena aku sangat suka melatih tubuhku.
Untuk kepribadianku bisa dibilang aku ini baik, ramah, murah senyum dan selalu menolong orang yang kesusahan.
Pada suatu hari ketika aku sedang dalam perjalanan menuju bioskop untuk menonton film secara tak terduga. Sebuah mobil bus menabrakku dengan kencang hingga mengenai sebuah dinding beton yang sangat tebal, hal itu juga meremukkan tubuhku diantara dinding dan depan mobil.
Jika seseorang mati maka dia akan diadili sebelum diputuskan dimasukkan kedalam neraka atau surga, tapi entah kenapa aku malah berada dihamparan bunga mawar dengan berbagai warna yang indah.
"Aku dimana?"
Itulah kata kata yang pertama kali kuucapkan setelah mati, sambil mengerutkan kening aku melihat sekeliling dan tak menemukan siapapun.
Dengan segala kebingungan aku menggaruk belakang kepalaku dengan wajah yang tak dapat dijelaskan kemudian aku menghela nafas berat, aku menatap diriku yang masih mengenakan yang sama seperti waktu sebelum aku mati.
Dimana itu terdiri dari kaos putih berlengan putih dengan celana jeans hitam dan sepatu sports bertali yang memiliki warna hitam dan putih namun didominasi warna hitam.
Aku melihat sekeliling dan menemukan sebuah meja didekat pohon sakura, tunggu sebentar bukannya meja itu seharusnya tidak ada?
Aku melihat sekeliling dan mencari keberadaan seseorang namun hasilnya nihil, kemudian aku berjalan menuju meja tersebut dan setelah sampai aku menemukan sebuah catatan kertas diatas meja.
Aku mengambil kertas catatan itu dan membacanya, setelah membaca catatan itu aku hanya dapat memasang senyum masam dan untuk isi catatannya seperti ini.
•••
Hello Blaze, bagaimana kabarmu aku tau kau pasti baik baik saja setelah mengalami kematian dan karena aku tidak mau menjelaskan panjang lebar maka aku persingkat saja.
Aku membuat kesalahan yang secara tak sengaja meniup api jiwa milikmu sehingga kau mengalami kematian jadi sebagai permintaan maaf aku akan mengabulkan 5 permintaan apapun.
Tenang saja, aku ini salah satu Dewa Agung yang tingkatnya sudah melebihi Dewa Agung lainnya dan hanya ada 100 saja dari kami termasuk aku jadi mintalah dengan cara menulis permintaanmu disebuah kertas yang sudah kusiapkan.
Dari : Dewa Agung _(┐「ε:)_
•••
Aku melirik kesebelah dan menemukan sebuah kertas kosong dengan pulpen tinta, aku meletakkan pesan Dewa Agung dan mengambil kertas kosong tadi termasuk pulpen dan hendak menulis namun terdiam setelah ujung pulpen hampir mengenai kertas.
Aku lupa aku belum menentukan permintaan, aku lalu mengetok kepalaku sembari berjuang keras memikirkan permintaan yang tepat agar tidak menjadi bumerang bagiku.
'Ayolah otakku, berpikirlah'
Setelah hampir 30 menit aku memaksakan kinerja otakku karena harus banyak berpikir lagipula banyak sekali permintaan yang sangat cocok seperti kekuatan anime, sihir penciptaan, lalu kekuatan Over Power lainnya.
Hmmm coba pikirkan baik baik ini, aku sudah banyak membaca novel fanfic seperti ini lalu biasanya sang MC akan meminta kekuatan anime yang sangat kuat seperti menjadi Super Saiyan, kekuatan Rinnegan, Blood Line dan masih banyak lagi tapi hampir rata rata mereka akan meminta sistem dengan poin tak terbatas sehinga mereka bisa membeli semua kemampuan anime atau apapun yang ada di shop termasuk senjata atau barang.
Jika aku meminta hal seperti itu makan akan menjadi sebuah cerita yang klise dan membosankan, mari kita berpikir diluar kotak hmm mungkin aku dapat memakai kekuatan orang dari Marvel atau DC.
Tapi setelah kupikirkan maka Marvel lebih baik karena disana banyak sekali orang orang kuat berasal sebagai contoh Thor, Thanos, Logan, Hulk dan masih banyak lainnya tapi aku lebih suka Ghost Rider karena menurutku dia sangat keren.
Ghost Rider yang dulunya Malaikat bernama Zarathos adalah seorang malaikat yang dikenal sebagai Spirit of Justice(Roh Keadilan) dimana dia diciptakan dan dikirim oleh Tuhan untuk melindungi orang yang tidak bersalah di Bumi.
Namun Zarathos ditipu dan ditangkap oleh iblis yang menyeretnya ke Neraka di mana dia dirusak dan disiksa dengan visi kebobrokan/kesesatan manusia sampai dia menjadi gila, misinya untuk melindungi yang tidak bersalah kini berubah menjadi nafsu untuk menghukum yang bersalah lalu Zarathos menjadi entitas iblis yang dikenal sebagai Spirit of Vengeance(Roh Pembalasan).
Baiklah sudah kuputuskan aku akan mengambil kekuatan Ghost Rider lalu aku mulai menulis semua permintaan milikku.
Pertama aku ingin menjadi Ghost Rider yang tidak memiliki kutukan Ghost Rider dimana akan kehilangan kendali pada malam hari dan tidak dapat berubah(lemah) pada siang hari. Kedua aku ingin memiliki kemampuan untuk bertambah kuat setelah memakan jiwa seseorang dimana semakin berdosa dan kuat orang tersebut maka kekuatan yang kuterima akan kuat juga, dan tambahan kemampuan beserta keterampilan jiwa yang kumakan akan diambil olehku. Lalu ketiga, aku ingin semua kemampuan Ghost Rider yang kumiliki ditingkatkan berkali-kali lipat dan kemampuan Presepsi Dosa yang mendapat penambahan Psikis dan Empati. Kemudian keempat aku ingin kemampuan Hell Fire milikku dapat membuat kontruksi barang seperti senjata, barang, tiruan diriku bahkan aku dapat mengubah diriku sendiri selama aku memiliki gambaran yang jelas didalam pikiranku. Dan yang terakhir aku ingin melepas batasan pada Ghost Rider dan membuat wujud manusia serta Ghost Rider saling terhubung sehingga jika aku dalam bentuk manusia aku masih dapat memiliki kekuatan Ghost Rider.
Setelah selesai menuliskan semuanya aku meletakkan permintaanku diatas meja beserta pulpen yang kugunakan untuk menulis dan tiba tiba semua yang ada diatas meja hilang termasuk catatan Dewa dan permintaanku.
Aku cukup bingung dan terkejut dengan hal itu tapi aku berpikir mungkin Dewa mengambilnya sehingga dia dapat membaca permintaan milikku jadi untuk selanjutnya aku perlu menunggu.
Dan kurang dari 10 detik sebuah suara pria kisaran berumur 30 tahunan terdengar.
"Baiklah Blaze, untuk permintaanmu aku akan mengabulkannya tapi untuk permintaan kedua...aku akan sedikit memberikan perubahan dimana jika kau memakan jiwa orang yang tidak bersalah walau dia kuat hal itu hanya akan memberikan sedikit kekuatan saja. Kau tahu kan, bahwa Ghost Rider adalah roh pembalasan yang bertugas mengirim orang-orang berdosa ke neraka"
"Ok..."
"Bagus, dan agar jelas untuk permintaan pertama. Kau ingin dapat mengendalikan 100% kekuatan Ghost Rider tanpa kehilangan kendali akibat dosa orang-orang benarkan?"
"Ya" balasku.
"Aku mengerti, tapi aku punya beberapa pesan untukmu. Apakah kau ingin mendengarnya Blaze?" Dewa bertanya kepadaku dan aku mengangguk pelan sebagai tanda setuju, lalu Dewa sedikit batuk dengan unsur kesengajaan dan mulai berbicara.
"Ok Nak dengarkan, setelah ini dirimu akan menjadi abadi. Dan jika kau bertanya maka...itu ada dipermintaan pertama"
Aku hanya diam dan memikirkan perkataan Dewa tadi. Aku menjadi abadi? apakah itu ada hubungannya dengan menjadi Ghost Rider, tunggu sebentar...Pada permintaan pertama aku meminta ingin menjadi Ghost Rider dan bukan meminta kekuataannya, jadi secara tidak langsung aku mengubah diriku menjadi Zarathos sang Spirit Of Vengeance.
Aku mengerutkan keningku dan menatap kelangit.
"Jadi alasan kenapa aku abadi karena aku meminta menjadi Ghost Rider bukan meminta kekuatannya, benarkan?"
"Ya, karena itu kau tidak bisa dibunuh kecuali jiwa milikmu benar-benar dihancurkan hingga menjadi ketiadaan"
Aku hanya dapat menghela nafasku sembari menempatkan kedua tangan pada pinggangku.
Yah lagipula menjadi abadi tidak ada salahnya karena aku juga tidak ingin merasakan yang namanya 'kematian' lagi, tapi kurasa itu juga membawa sisi positif dan negatif.
Mari kita ambil sisi positif aku dapat hidup selama lamanya kecuali dibunuh dan untuk sisi negatifnya aku akan mengalami sakit hati ketika melihat orang yang kucintai mati.
"Hah....sialan"
Aku menjatuhkan diri dipadang rumput dibawah naungan pohon sakura yang cukup indah ditambah dengan suasana yang tenang dan sejuk pada siang hari.
"Nampaknya kau mengetahui konsekuensi dari menjadi abadi ya, Blaze"
"Ya begitulah"
"Hmm...aku mengerti, karena suasana hatiku sedang baik saat ini maka aku akan memberikan sedikit tambahan"
Mendengar perkataan Dewa aku segera membangunkan tubuh namun dalam posisi duduk dengan kedua kaki disilangkan dan tangan menyentuh tanah yang berada dibelakang tubuh sebagai topangan untuk tubuhku.
"Apa itu ?" Aku bertanya tapi setelah itu Dewa memberikan jawaban yang cukup mengejutkan.
"Aku akan memberikanmu kontrak yang mampu mengikat 10 jiwa orang lain dengan jiwamu sehingga mereka akan mendapat keabadian yang kau miliki" Kata Dewa membuatku sedikit merasa bahagia.
"Terima kasih Dewa"
"Sama sama dan aku menantikan cerita hidupmu Blaze, buatlah sesuatu yang menarik untuk dalam hidupmu karena aku akan memperhatikanmu"
"Tunggu!? Kau akan memperhatikan!"
Teriakku kepada Dewa sambil menunjuk keatas dengan tangan kanan dan ekspresi kesal, serius jika dia sampai melihat hal hal yang bersifat pribadi/privasi itu akan sangat memalukan.
"Tenang saja, aku tidak melihat hal hal privasi milikku"
"Syukurlah"
Aku hanya menarik nafas dengan lega dan menatap langit biru yang indah dan awan dengan berbagai bentuk.
Ini mengingatkanku tentang waktu aku masih kecil dimana aku pergi ketaman bersama kedua orang tuaku untuk bersantai dan aku melihat kelangit dengan imajinasi anak kecil.
"Pemandangan disini indah bukan, Blaze?"
"Ya, sangat indah..."
Setelah aku memberikan jawaban atas pertanyaan Dewa tadi aku hanya menatap langit sambil mengingat masa kecilku, dan secara tak terduga aku menatap langit cukup lama hingga hari berubah sore.
Aku segera berdiri dan menyapu tubuhku dari sedikit tanah dan rumput yang menempel lalu berjalan ketengah hamparan bunga.
"Nampaknya kau sudah siap Blaze"
"Ya"
"Apakah ada saran untuk dunia yang kau tuju?"
"Eh!? Kukira kau akan mengirimku kedunia acak"
"Oh...tidak tidak tidak! Aku sama sekali tidak melakukan hal itu, aku tidak terlalu suka melakukan itu Blaze. Tapi jika ingin pergi, kusarankan pergi kedunia yang kejahatannya cukup banyak"
"Aku mendengarkan"
"Bagaimana kalau dunia Akame ga Kill?, disana banyak sekali para pendosa yang akan benar-benar memuaskan hasratmu untuk membunuh mereka"
Mungkin itu ide bagus, tapi sayang aku tidak terlalu menyukainya. Karena dunia Akame ga Kill itu bagai ladang farming bagiku, dan sangat mudah bagiku untuk menjadi yang terkuat karena jumlah dosa yang dimiliki orang-orang disana rata-rata cukup banyak.
"Kurasa aku harus menolaknya, aku tidak terlalu menyukai Akame ga Kill"
"Sayang sekali, padahal dunia itu sangat cocok untukmu. Baiklah karena kau tidak setuju bagaimana kalau dunia One Piece, disana banyak bajak laut jahat dan kuat termasuk bangsawan dengan dosa yang banyak akibat memperbudak makhluk hidup"
Aku hanya terdiam mendengar saran Dewa tersebut, aku tidak menyangkal perkataannya karena memang benar. Jumlah para pendosa cukup banyak karena pada dadarnya dunia itu membawa konsep Bajak Laut dan dunia tersebut diperintah dengan sistem yang kejam dan tidak manusiawi.
"Dunia One Piece cocok untuk ku, tapi...aku memiliki sedikit masalah yaitu aku tidak pernah menonton anime tersebut sehingga aku tidak tau alur ceritanya"
"Kurasa itu benar juga, kupikir kau akan mau seperti yang 'Dia' lakukan dengan seseorang"
Tunggu apakah ada seseorang yang meminta menjadi Ghost Rider sama sepertiku, tapi jika aku pikir. Alam semesta membawa konsep ruang waktu sehingga jumlah planet didalam sana sangat banyak, belum lagi jumlah dunia alternatif atau paralel yang tercipta dari dunia asli. Nah...jika dipikirkan maka kemungkinan besar didalam alam semesta pasti akan memiliki puluhan atau ratusan ribu planet bumi.
"Apa maksudmu Dewa?"
"Aku memiliki seorang teman, 'Dia' juga termasuk Dewa tingkat sepertiku dan 'Dia' pernah mengirim seseorang dari bumi sepertimu kedunia One Piece dengan kekuatan Ghost Rider yang dia minta"
Berarti teori dunia paralel atau multiverse itu memang benar-benar ada, tapi jika itu benar apakah nasib diriku didunia paralel akan berbeda. Aku yakin dibeberapa dunia paralel akan ada diriku yang hidup dan tidak mati.
"Jadi...Blaze, apakah kau sudah menentukannya ?"
"Ya tidak juga kurasa, um....bagaimana kalau dunia Highshcool DxD?" Aku tiba-tiba mengatakan nama dari sebuah anime ecchi yang menampilkan fan service berupa payudara dan banyak scene erotis yang bisa membuat orang bernafsu.
"Maksudmu dunia dimana zaman Dewa masih belum berakhir, dan kebanyakan manusia tidak sadar bahwa mereka berhidupan dengan makhluk gaib dari berbagai mitologi"
"Ya" aku mengangguk untuk mengklarisifikasi atas jawaban dari Dewa.
"Kalau itu keputusanmu maka baiklah, ingat ini Blaze aku akan memindahkan jiwamu bukan mereinkarnasikan mengerti"
"Mengerti"
"Bagus dan sebagai tambahan aku akan mengirimkan ingatan tentang penggunaaan kekuatan Ghost Rider yang kau minta dan untuk sisanya kau hanya perlu membiasakan dan berlatih"
"Baik, terima kasih banyak atas semua hal ini Dewa"
Aku berkata sambil membungkukkan tubuh sebagai tanda hormat dan aku dapat mendengar Dewa tertawa
"Hahahaha !, padahal kau tidak perlu berkata seperti itu tapi aku dengan senang hati menerima terima kasihmu yang tulus itu dan selamat tinggal"
Setelah mengucapkan salam perpisahan Dewa menjentikkan tangannya dan tubuhku mulai bercahaya, cahaya tersebut perlahan melahap seluruh tubuhku dan aku menutup mata akibat terlalu terang dan jika aku terlalu lama menatap cahaya bisa bisa mataku menjadi buta.
Aku entah kenapa merasakan ngantuk berat yang membuatku seketika tertidur.
𝗣𝗢𝗩 𝗢𝗿𝗮𝗻𝗴 𝗞𝗲-𝟯
Disebuah negara bernama Jepang dikota Kouh terdapat sebuah panti asuhan dengan model gaya barat. Memiliki halaman yang cukup luas dan terletak dipinggiran kota bagian selatan, dimana disana relatif tenang karena tidak berdekatan dengan pusat kota yang ramai. Dihalaman panti asuhan tersebut terdapat seorang bocah berusia 17-18 tahun yang tertidur dibawah naungan pohon.
Anak laki laki itu memiliki rambut cokelat runcing pendek, dengan dua helai rambut pendek di belakang kepalanya. Menganakan kaos merah berlengan pendek hingga bahu dan celana panjang dan sebuah sepatu yang bewarna hitam bertali merah dengan bawahan putih.
Langit saat ini cerah dan tak menunjukkan tanda akan hujan, burung burung dengan kelompok mereka beterbangan dilangit biru.
Angin lembut berhembus dan menggerakkan daun daun pada pohon hingga salah satu sinar matahari tembus dan mengenai kelopak mata anak tersebut.
Matanya berkedut dan akibatnya dia membuka mata, dapat terlihat jelas iris mata cokelat muda yang cukup indah.
Pemuda itu segera membangunkan tubuhnya dalam posisi duduk dengan kaki lurus terlentang, dia menatap langit dibawah pohon kemudian dia merasakan sesuatu dikantong celananya dan segera merogoh saku.
Dia menemukan sebuah kertas yang dilipat dari sakunya dan membuka kertas tersebut, ternyata kerta itu memiliki sebuah pesan dan pemuda itu membacanya dan sebuah senyum segera muncul pada bibirnya.
Pemuda itu segera menyimpan kertas pesan itu dan berdiri lalu berjalan menuju panti asuhan tempat dia tinggal, ketika dia menginjakkan kaki diluar naungan pohon anak itu menutupi matanya dengan lengan bawah karena hembusan angin yang tiba tiba.
Setelah hembusan angin tadi hilang pemuda itu menatap kearah panti asuhan dan melihat seorang gadis berambut hitam dengan gaun bewarna putih melambai pada dirinya.
"Kakak ayo cepat !, mari kita kembali bermain bersama !"
Gadis itu berteriak kepada anak laki laki dan dia membalas perkataan gadis tersebut.
"Baik !"
Setelah mendapat jawaban, gadis itu segera pergi menuju kedalam panti asuhan meninggalkan anak laki laki.
Pemuda itu masih mempertahankan senyum miliknya kemudian dia menatap kelangit sebentar dan segera berjalan santai menuju panti asuhan.
Jika dilihat pemuda itu nampak seperti remaja normal lainnya tapi jika dilihat dari bayangan yang dia miliki maka bayangan itu bukan berbentuk dirinya melainkan berbentuk seorang pria dewasa yang mengenakan jaket berkerah dengan beberapa duri besi pada kedua bahunya tapi pada bagian kepala itu berbentuk kerangka dengan sebuah bayangan tipis berkobar layaknya api.
Dan anak itu adalah Issei Hyoudou, dengan nama asli Blaze/Zarathos. Sang Spirit of Vengeance atau Ghost Rider.
𝗕𝗘𝗥𝗦𝗔𝗠𝗕𝗨𝗡𝗚