Niken tak mau terlihat lemah lagi di hadapan wanita yang selalu menggoda suaminya, Sudja cukup ia menjadi wanita yang baik dan lembut. Kini harus segera berubah, Niken yang bar bar harus segera bangkit lagi.
Kehamilan, tidak menghalangi niken untuk membantai semua yang menjadi hambatan di dalam hatinya.
Padahal, tubuh Yunita lebih besar daripada Niken, tapi. Kali ini Niken bisa menguasai semuanya.
"Gembul, cepat kesini!" Niken berteriak dengan sangat kencang.
Wajah Niken sudah memerah menahan amarah yang sedari tadi sudah memuncak.
"Heh, wanita gila. Lepaskan rambutku, kami gak tau apa. Kalo rambutku ini sangat mahal, lepaskan!" Yunita menjerit.
Tapi, Niken malah lebih mengencangkan tarikannya, bukanya melepaskan.
Beberapa menit kemudian, para pengawal berlarian dan datang dengan wajah yang terkejut.
Mereka terkejut di saat melihat pemandangan di hadapan mereka
