Yona berdiri, hendak keluar dari sana. Namun, Javier menahannya. Jemari kokohnya melingkari pinggang Yona. "Mau pergi kemana?"
"Aku berubah pikiran. Aku batal mandi."
Seulas senyum samar menghiasi bibir Javier. "Tidak bisa begitu, baby! Kau sudah terlalu basah untuk keluar. Biarkan aku membantumu," Javier menarik pinggangnya kembali duduk di pangkuannya.
"Mandi," desisnya. Jantung Yona berdebar keras merasakan Javier tepat di bawahnya. Ada dorongan primitif yang merespon mendambakannya.
"Kau terlihat gugup. Apa kau melakukan kesalahan?"
Kau. Kesalahannya kau. Kulit Yona meremang.
Ia menutup mata, mencengkeram pinggiran bath up, sementara lelaki itu mulai menyabuni tubuhnya, menggosoknya pelan. Javier bagaikan alpha di puncak kejayaan. Sangat berbahaya dan tidak bisa dijinakkan. Kenapa Yona sebodoh ini berniat melawannya?
"Baby?"
"Tidak. Aku tidak melakukan apa-apa," erang Yona.