Javer baru saja melangkah ke dalam rumah sambil memainkan ponsel, membuka inbox email dan menuliskan balasan cepat yang diperlukan. Mendesah berat, menyadari masih banyak saja pekerjaan yang tersisa sekalipun ia sudah keluar seharian. Lalu, Javier merasakan keberadaan Yona sebelum ia melihatnya. Javier mendongak, terpaku, gerakan jemarinya pada ponsel berhenti.
Yona duduk di atas meja ruang tengah dengan kaki menyilang. Rambut coklat keemasannya yang masih basah tergerai seksi di sekitar bahu, sementara tubuhnya yang molek hanya terbungkus lingerie merah dengan bahan menerawang. Javier menatap Yona dari ujung rambut sampai ujung kaki. Serbuan gairah membuat tatapan Javier menggelap. Jakunnya naik turun. Ia ingin bercinta dengannya, ingin mengikatnya, mengurungnya aman dari siapa saja yang bisa mengancam kepemilikan Javier atas dirinya.
"Sejak pagi aku mencarimu," ucap Yona dengan suara serak yang selalu membuat Javier bergairah.