"Aku tidak mungkin keluar bersenang senang sendiri, ketika istriku di kamar sedang terluka kakinya," ucap Javier.
Yona tersenyum lembut. "Sungguh aku tidak…" ucapan Yona terpotong dengan geraman Javier.
"Kau mengatakannya seribu kali pun, tidak akan mengubah pikiranku untuk tidak akan meninggalkanmu sendirian di sini," ucap Javier rendah, rahangnya keras, ia tidak ingin meninggalkan Yona. Javier ingin selalu ada Yona di sisinya. Selamanya.
Tiba-tiba Yona mengelus rahangnya, membuat Javier sedikit tenang. Javier menyukainya ketika Yona melakukan itu, tangan lentik Yona entah kenapa membuat dirinya tenang ketika menyentuhnya.
"Kalau begitu apa yang ingin kau lakukan di villa?" tanya Yona lembut, suaranya bagaikan musik di telinga Javier. Javier mengambil tangan Yona yang menyentuh rahangnya lalu Javier mencium punggung tangan Yona.
"Jangan tanya padaku, kau tau jawabannya," ucap Javier jahil sambil mengedipkan matanya pada Yona.