Yona melihat punggung kedua lelaki itu yang menjauh dari ruangan, bentuk tubuh mereka sangat mirip, tinggi, dan kuat. Sungguh luar biasa. Yona jadi membayangkan Divo tumbuh seperti ayahnya.
Biyan sekarang menarik tangan Yona untuk duduk di sofa "Jadi sekarang, apa kau akan menceritakan semuanya?" Tanya Biyan tidak sabar.
"Javier melamarku," jawab Yona.
Biyan terkesiap, lalu kembali ia yang riang "Astaga! Kenapa kau tidak bilang dari tadi! Lalu apa kau menerimanya?" Tanya Biyan.
Yona mengerutkan dahi. "Aku tidak ingin menikah, Bii. Terlebih dengan Javier, kami tidak mungkin bersama," jawab Yona.
"Kalau kau menikah dengan lelaki lain aku menerima alasannya, karena kebaikan Divo, tapi kau menikahi ayah Divo, bukankah itu bagus?" Tanya Biyan hati-hati
"Tidak! Tidak bagus, aku tidak percaya pada laki-laki, Bii. Aku ditelantarkan di panti asuhan."
Biyan mengelus punggung Yona lembut. "Ini kisahmu, Yona. Kau yang memutuskan akan berakhir seperti apa."