Dan tiba tiba pintu kamar terbuka, tanpa diketuk sama sekali,dan Yona dapat mendengar suara maskulin di belakangnya. "Yona, maafkan aku, tadi aku- " ucapan Javier tidak selesai.
Tubuh Yona membeku di tempat, dirinya memang memunggungi Javier, tapi Javier pasti melihat bayi di gendongan Yona. Yona menarik napas, lalu menoleh wajah Javier tidak terbaca antara bingung dan kaget tatapan Javier tidak lepas dari bayi tampan di gendongan Yona. Divo juga menatap Javier lalu tidak lama kemudian ia tersenyum lebar dan tertawa sambil menepuk tangannya. Biyan menggigit bibirnya, oh rasanya ia ingin kabur sekarang walaupun sudah terlambat.
"Apakah kau bisa memperkenalkan padaku, siapa bayi ini?" tanya Javier penuh minta. Yona merutuki dirinya keberuntungan tidak pernah datang padanya harus selalu tertangkap.