Kesibukan dan perjalanan kerja pada negara negara tetangga memaksa Rex berpisah dari Biyan meski hanya beberapa Minggu atau hari, itu sudah cukup menyiksa Rex dan adik kecilnya yang tidak menemukan sangkar. Jangan pikir Rex akan mencari wanita lain di luar saja, ia sudah meninggalkan itu semua.
Rex menaikkan dagu Biyan, mengunci manik wanita tersebut yang selalu berhasil menyesatkannya. "Inilah yang aku inginkan, baby. Sekalipun aku lelah seharian di kantor saat pulang aku ingin mengunci bibirmu." Rex mengakhirinya dengan sebuah kecupan di pucuk hidung Biyan.
"Maka lakukan!"
Rex tertawa ringan kemudian mendekatkan lagi wajahnya hingga bibir mereka hanya berjarak beberapa inci untuk saling menyapa. "Sekarang?" Bisik Rex dengan pelukannya yang mengerat.
"Ya! Aku sudah menunggumu dari tadi."
Kekehan kecil dari Rex terdengar yang masih ada di ambang bibir Biyan.