"Berarti kau harus memecat orang mu! dia melewatkan hal yang penting."
Rex mengangguk-angguk kecil, ia kalah kali ini, apa Cristian harus dipecat atau apakah ini sindiran?
Biyan tersenyum lantas beralih ke jarum infus Rex, ia akan menyuntikkan obat.
"Ibu panti pernah mengajariku dulu. Hanya hal dasar saja, dia perawat dulu." Biyan kembali melihat Rex. "Dan dia selalu merawat anak-anak tanpa dokter, karena biayanya mahal."
"Hanya, alat yang digunakan dulu tidak secanggih ini, bukan mulutmu!" Seperti anak kucing manis Rex hanya menurut membuka mulutnya.
Biyan menempelkan alat bening ke lidah Rex.
Rex menarik siku Biyan agar lebih merapat, jarak pandang mereka hanya terpisah satu jengkal saja, lantas ia bertanya. "Kau ingin jadi dokter pribadiku?" tanyanya menggoda.
Biyan tersenyum lebar lantas melepaskan tangan Rex. "Sampai kapan kau akan membuat perawat itu menunduk?" Rex sedikit melihat ke arah belakang Biyan, dua perawatan tadi menunduk patuh.
