"Rex menolak operasi, dia membiarkan lukanya begitu saja." Renata terisak, "lukanya akan infeksi, dia tidak mahu mendengarkan aku." Renata terisak ia paham anak asuhannya itu, bagaimana Rex keras kepala ia tidak akan mendengarkan siapa pun.
''Mungkin kalau kau yang bicara dia akan dengar."
"Dimana dia, Nek?" Sekarang Biyan yang lebih cemas, semua karena ia, harusnya ia bisa menahan emosi masalah belum selesai.
"Di ruang sebelah, andai dia masih menolak dokter terpaksa membiusnya paksa.''
*
''Aku permisi, ibu. Nenek.'' Keduanya mengangguk. Tanpa alas kaki Biyan berjalan sedikit berlari segera ke ruang sebelah. Kenapa Rex tidak mau diobati? Ia bisa kehilangan tangannya. Tidak ada ritual ketukan pintu, Biyan langsung menerobos masuk.
''Bagus simpan dia baik __" Di dalam Rex duduk di atas ranjang, di hadapannya ada tiga orang yang belum pernah Biyan lihat, hanya beberapa kata yang ia dengar lantas Rex langsung berhenti berkata, matanya tajam melihat Biyan.