Tetesan air mata Biyan adalah luapan emosi yang tidak terkatakan ia tengah beradu pandang dengan orang yang dikatakan dengan 'pemiliknya' yang berarti adalah dalang dari semua ini. Biyan tidak habis pikir, apa ini? lelucon kah?
Setiap pertanyaan memenuhi kepala Biyan, semirik penculik tambah membuatnya muka dengan semua yang ada disekelilingnya, apa yang mereka inginkan? Apakah hidup seseorang itu mainan?
*
''Biyan.'' Panggil Dili lantas berlutut mensejajarkan tubuhnya, tangannya terulur ingin menyelipkan rambut Biyan. Dibalas dengan lengosan kepala oleh Biyan, ia tidak akan pernah sudi menerima perhatian dari laki-laki lain.
"Kau marah? maafkan aku, hanya ini cara agar kau terbebas dari dia," kata Dili. Pandangan lelaki itu berubah, sekarang seakan ia berubah dan bukan lagi Dili yang dulu.
