Di atas ranjang, Biyan melihat Rex membuka satu demi satu kancing dengan tatapan lapar seakan siap menerjang gadis itu. Barulah Biyan takut sekarang, sepertinya permintaan barusan harus dibatalkan dan apa bisa saat tubuhnya sendiri malah semakin mendamba. Rex melepaskan semua bajunya. Otot-otot kulit liat kecoklatan tercetak sempurna, Biyan kembali meneguk ludahnya.
Rex maju dengan gagah, merangkak di atas ranjang dari kaki Biyan sampai dengan atas tubuhnya. Jari telunjuknya menyelinap di balik celana dalam sutra berwarna putih yang sudah terlihat titik basah.
Erangan Biyan melolos saat jari Rex mengusap kewanitaannya.
*
Rex melepaskan pagutannya berbisik merdu di telinga Biyan dibarengi tangannya turun ke bawah sana menyentuh kesensitifan di sana. Bibir Rex pun tidak tinggal diam menyapu bukit menegang milik Biaya, karena sentuhannya. "This foreplay honey."