"Kencan dengan laki-laki dewasa, memakai barang-barang mahal. Ke kampus pake barang mahal. Kau mau belajar apa kencan di kamus!"
Biyan meremas kertas yang diambil dari dalam tasnya. Ia tidak tahu darimana asal kertas yang berisi kata makian itu. Ini bukan pertama kalinya, terhitung sejak dua minggu yang lalu ia mendapatkan surat anonim dalam tasnya. Terkadang di tempat duduknya juga banyak kertas dengan tulisan menghina. Seperti mengatakan dia pasti orang miskin awalnya karena tidak mungkin orang kaya mau saja berkencan dengan lelaki dewasa.
Meskipun Biyan tidak mendapatkannya setiap hari, namun ini cukup mengganggu mentalnya. Surat itu selalu digulung sangat kecil sehingga bisa masuk melalui lubang di sela-sela resleting tasnya. Namun, Biyan tidak pernah membicarakan hal ini pada Atena ataupun Rex, karena ia tidak ingin orang lain khawatir.