"Kenapa harus selama itu?" tanya Biyan lagi. Kali ini, Rex mengangkat kepalanya.
"Kenapa Baby? Apa kau mau aku terus disini dan menemanimu?" Rex tersenyum miring, terlihat seolah mengejek.
Biyan sungguh tidak menyukai ekspresi itu.
"Tidak. Aku mengerti kau banyak pekerjaan." Biyan mengiris keju di depannya. Ia kemudian menerima garpu baru dari pelayan yang baru saja datang menghampirinya.
*
"Kau bisa memintanya," ujar Rex. Ia menatap gadisnya dengan penuh harapan.
"Tentu saja tidak perlu, Rex. Aku baik-baik saja disini," sahut Biyan tak bersemangat.
Rex tersenyum kecil pada gadis itu, "Sampai kapan kau akan menyadarinya, Baby, bahwa kau ingin selalu bersamaku. Atau…" Dan saat itu juga, dunia Biyan terasa runtuh.