Biyan berpikir bahwa Rex adalah orang yang tidak mengenal kasih, tidak berperasaan, bahkan tega memisahkannya dengan sahabatnya, tapi semuanya salah. Ia sudah menghakimi Rex secara sepihak.
Perasaan aneh itu pun datang lagi. "Jadi... Jadi, ibu dan anak-anak tidak pernah merasa terpaksa untuk pindah ke sini?" tanya Biyan dengan terbata-bata.
*
Margaret dan Yona menggeleng seraya tertawa, "Oh tentu saja tidak sayang. Ibu memang sedih karena berpisah denganmu, tapi ibu mengerti, semua ini adalah yang terbaik."
Biyan merasa dunianya runtuh seketika. Prasangka yang tak beralasan, yang membuat dirinya menjadi malu sendiri saat kejadian mengenaskan kemarin. Ia marah-marah seperti anak kecil, melajukan mobil dengan kecepatan kencang, hingga Rex terpaksa menembak ban mobilnya supaya dia berhenti.
"Aku. Aku..."