Setelah pertemuannya dengan Anggi, Rex memutuskan datang pada makam mendiang ibunya, meluapkan rindu juga sedih. Ternyata hidup ini penuh kepalsuan, orang yang ada di sekeliling Rex hanya butuh saling manfaatkan, jika tidak dibutuhkan tidak ada artinya.
Pemakaman itu terawat dengan baik, Rex menatapnya dengan sedih. Mengingat setiap ucapan para petinggi perusahaan yang terus menyudutkan ia tanpa henti. Mengingat bagaimana kesedihannya saat mayat ibunya ditemukan di rumah kaca taman belanga. Rex meraung memeluk ibunya dalam pangkuan Mackenzie yang sama hancur seperti dia.
*
"Ayah, tadi ibu baik-baik saja. Pasti ada yang jahat padanya?" Rex meraung memanggil nama ibunya, sedangkan sebelumnya ibunya sehat meskipun memang setelah kelahiran Rex kesehatan ibunya terus menurun.
Air mata begitu saja menetes ia selalu merindukan ibunya. Setelah dari pemakaman ibunya Rex kembali ke rumah untuk istirahat tapi sebelumnya meminta Biyan untuk masuk.