Biyan terus memegangi bibirnya dalam perjalan menuju kamarnya, pipinya terasa panas saat ini, masih belum percaya apa yang baru saja terjadi. Ia berciuman dengan begitu mesranya dan itu adalah ciuman pertamanya.
"Apa yang terjadi? Kau seperti orang yang baru saja berciuman?" pelayan lain menyapa Biyan tiba-tiba membuat ia tersentak sadar dari lamunan.
"Aah… tidak, aku…" Biyan masih mengerejapkan matanya.
Teman-temanya tertawa. "Pipimu merah sekali, jadi benar kau kencan? Dengan siapa? Salah satu penjaga di sini? Atau, Astaga?" Pelayan itu langsung membekap mulutnya menyadari sesuatu.
"Jaga mulut kalian, di sini banyak mata mata kalian ingat itu, biarkan itu menjadi urusan dia," bisik yang lainnya.
Biyan diam saja mendengarkan ocehan teman temannya. "Kalian sudah makan? Temani aku makan sebentar," tanya Biyan.
"Biasanya kau makan bersama Tuan Muda?" ujar yang lain.
Biyan sesaat terpaku, seberapa banyak sebenarnya gosip yang berkembang.