Malam sudah larut Biyan dan Rex saling memandang langit berhiaskan lampion berwarna-warni terbang membumbung tinggi menuju angkasa.
"Apa yang kau lihat?" tanya Rex yang melihat Biyan sedangkan gadis itu terus melihat langit.
"Semoga semua orang yang membuat keinginan malam ini bisa menjadi kenyataan."
"Apa keinginanmu?"
"Aku ingin berkumpul dengan ayah dan saudaraku."
Duar!
Kembang api di langit bermunculan semakin memperindah pandangan, Rex terus melihat Biyan dari samping berjinjit kegirangan sampai hampir terjatuh jika tidak Rex menjaganya.
Semua orang bersorak menyambut suka cita.
"Rupanya kau di sini." tiba-tiba Dili datang, seketika menghancurkan mood Rex.
"Tuan," Biyan sedikit menunduk.
"Biyan aku butuh bantuanmu, ikut bersamaku sebentar. Permisi, saudara tiri." Dili sudah menarik tangan Biyan dengan senyum jenaka.
Biyan sudah hampir berbalik.
Sikunya ditahan Rex. "Aku tidak mengizinkan!"