Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

THE SINNER

🇮🇩Damiwon_Biollah
--
chs / week
--
NOT RATINGS
6.5k
Views
Synopsis
Akiyomo Hana merupakan manusia spesial karena memiliki kekuatan penyembuh yang setara dengan kekuatan Dewa sejak ia berusia 6 tahun. Dengan kekuatan tersebut, ia dapat membangun impiannya yaitu mendirikan puskesmas kecil yang lokasinya tak jauh dari jarak lokasi rumahnya. Namun, kehidupan normalnya tak berlangsung lama setelah televisi menayangkan sebuah berita peristiwa Kota Tokyo sedang dalam masa ambang kehancuran. Mengetahui peristiwa nahas tersebut, Akiyomo Hana bertekad memulai sebuah petualangan baru untuk membantu semua orang dengan kekuatannya. Dari sekian banyak orang berkata, Kota Tokyo dilanda musibah besar dikarenakan dosa besar yang telah dilakukan seseorang. Dosa besar apakah itu? Apakah Akiyomo Hana dapat mengetahuinya melalui sebuah petualangan besar pertamanya?
VIEW MORE

Chapter 1 - Prologue

"Little Red Riding Hood and The Wolf" atau "Gadis Bertudung Merah dan Seekor Serigala" adalah salah satu kisah dongeng Prancis dari sang penulis terkenal di masa abad ke-19 yaitu, Brothers Grimm. Kisah dongeng ini merupakan karya dongeng ke-25 dari antara 210 karya dongeng yang terbagi menjadi dua volume.

Secara singkat, dongeng ini mengisahkan seorang gadis atau dikenal sebagai gadis bertudung merah, karena selalu menggunakan tudung merah setiap kali dia keluar. Di suatu hari, gadis bertudung merah pergi ke hutan untuk menjenguk neneknya yang sakit, sambil menggandeng tas jerami yang berisikan beberapa hidangan lezat di antaranya, jus anggur beserta beberapa roti pisang. Bersama anjing kecilnya, gadis bertudung merah memulai perjalanan dalam hutan.

Tengah perjalanan, gadis bertudung merah dikejutkan dengan kedatangan serigala yang tiba-tiba melompat keluar dari semak-semak dan menghalangi jalannya. Serigala itu berkeinginan memakan gadis bertudung merah dan isi dalam tas jerami sebagai bahan penutup tetapi dirinya takut dengan anjing kecil yang dibawa gadis kecil itu.

Serigala bertanya ke mana gadis itu pergi. Setelah mendapat jawaban, dengan sifat liciknya, dia menyarankan gadis bertudung merah memilih beberapa bunga. Kemudian, sesuai rencana liciknya, serigala pergi ke rumah nenek dengan menyamar sebagai gadis bertudung merah kemudian, menelan seluruh tubuh nenek itu.

Ketika gadis itu tiba, dia melihat neneknya terlihat aneh. Gadis itu berjalan mendekat ke arah neneknya yang tak disangka nenek yang dilihat gadis itu merupakan serigala yang sedang menyamar sebagai nenek gadis itu. Serigala langsung melompat dari tempat tidurnya dan memakan gadis bertudung merah sama seperti hal yang dia lakukan terhadap nenek sebelumnya.

Seorang penembang kayu yang tidak sengaja lewat depan rumah nenek, melihat perbuatan serigala pada gadis bertudung merah itu dari jendela. Dengan kapak penebang kayu miliknya, dia langsung datang dan menyelamatkan gadis itu beserta neneknya dengan cara membelah perut serigala hingga terbuka lebar dan serigala itu pun mati di tempat. Selesai.

Tetapi, bagaimana jika cerita dongeng yang seringkali terdengar bukan seperti jalan cerita sebenarnya dan terdapat kisah tragedi nan kelam, berkisah cinta beda ras. Bukan lagi judul yang seiring tertera dalam sampul dongeng, "Little Red Riding Hood and The Wolf" melainkan "The Wolf Fell in Love with Little Red Riding Hood"

Alkisah dimulai dengan adegan tidak disengaja yang tak terelakkan. Di sebuah hutan terdapat serigala bersembunyi di balik semak-semak rumput lebat dan pohon berimbun bersemi tertanam di sela-sela rerumputan itu. Iris coklat kehitaman nan tajam dari kejauhan, melihat warna merah yang sedang melarikan diri. "Warna merah" tersebut adalah gadis berjubah merah. Sudah biasa bagi gadis itu memasuki hutan misterius untuk memetik sebuah bunga ataupun buah untuk persedian bahan pangan rumah, namun waktu kali ini berbeda dari sebelumnya. Di tengah perjalanan, tidak sengaja pandanganya melihat sebuah bayangan hitam di balik semak-semak. Dengan firasat akan ada sesuatu sesuatu yang dimulai, gadis tersebut berlari ketakutan.

Di lain hari, gadis berjubah merah datang kembali layak biasanya, dia mengumpulkan buah-buahan beserta bunga ke dalam keranjang jeraminya. Lagi-lagi serigala hanya mengawasi gadis itu dari kejauhan sampai gadis berjubah merah pulang, keluar dari hutan. Dari awal hingga akhir ternyata gadis berjubah merah menyadari pandangan serigala yang masih bersembunyi di balik pohon dan hanya bayangan hitam berwujud besar terlihat dari pandangan gadis itu namun dia memilih untuk diam menunggu hari esok kembali ke hutan.

Hari yang ditunggu-tunggu telah datang dan seperti aktivitas sehariannya gadis berjubah merah datang kembali ke jalan yang sama sebelumnya dan seperti biasa, serigala memandangnya dari kejauhan. Gadis berjubah merah memetik setangkai bunga lalu dia taruh tangkai bunga tersebut di tempat di mana serigala bersembunyi. Serigala terperanjat melihat setangkai bunga yang ditaruh gadis berjubah merah kepadanya. Dia ingin mengambil tapi dia mengurungkan niatnya karena masalah cakar taringnya nan tajam, dia kira nantinya akan menakuti gadis itu saat melihatnya.

Gadis berjubah merah lelah menunggu. Setangkai bunga yang dia berikan pada serigala, tak kunjung diambil olehnya. Gadis berjubah merah pun bangkit dari tempatnya dan berjalan menjauh dari tempat dimana serigala masih bersembunyi di balik pohon besar. Suara rumput dijejakkan membuat Serigala bersedih, menyadari tidak ada sosok gadis berjubah merah yang dia idamkan, telah pergi karenanya. Dia ingin bertemu dengan gadis itu atau ingin menyentuhnya atau ingin berbicara dengannya, tapi itu mustahil baginya. Gadis berjubah merah memiliki jiwa lemah, sekali di genggam erat hancur berantakan, sementara dirinya adalah seorang licik, menipu setiap orang melangkahi tempatnya untuk melengkapi kekosongan yang dirasakan. Ini kejam, takdir kejam baginya. Dengan bentuk rupa wujudnya ini, hanya akan berakhir menakuti gadis itu dan tidak kembali seperti biasa, dan itu terkutuk baginya. Hatinya terasa terpecah menjadi dua belah bagian kemudian serigala pun meratapi nasibnya, seperti biasa, bersembunyi di balik bayangan.

Tidak terduga oleh serigala, dia dikejutkan sosok gadis berjubah merah yang merupakan sosok yang dia tunggu sekaligus sosok yang menjadikannya seperti ini, sedang tersenyum ke arahnya dan menaruh mahkota bunga di kepalanya kemudian gadis itu terkekeh pelan dan tersenyum lebar dengan pipinya merah muda layaknya warna bunga sakura. Serigala tersipu malu, dalam sedetik semburat merah muncul di sebagian wajahnya. Dia buru-buru menyembunyikan wajahnya dengan menggunakan kedua tangan besarnya. Tidak dia sadari, perlahan wujudnya mulai terlihat jelas di mata gadis itu.

Mereka terlihat canggung akan suasana, tidak ada tukaran pandangan maupun kalimat terlontar terjadi di antara mereka, hanya suara napas mereka yang saling tumpang tindih. Serigala tak sengaja memperlihatkan sepenuh wujudnya di hadapan gadis itu sementara gadis berjubah merah tertunduk malu setelah melihat wujud serigala dari matanya, dia merasakan getaran hati yang tidak pernah berhenti bergetar sedari tadi. Sepertinya, gadis berjubah merah pun perlahan menyukai serigala namun serigala tidak mengetahuinya.

Hari kian berganti, perlahan demi perlahan hubungan gadis berjubah merah dengan serigala semakin dekat. Mereka berkomunikasi lewat barter atau saling tukar-menukar benda maupun itu buah-buahan atau bunga, pandang-memandang jika salah satunya tidak memperhatikan, bertukar senyum, dan suara tawaan girang mencairkan suasana. Walau hal pembicaraan tidak pernah terjadi di antara mereka, selagi hati mereka masih bersatu, tidak ada yang dapat memisahkan mereka meski hanya bertepuk sebelah tangan.

Pergi ke hutan telah menjadi rutinitas setiap hari untuk gadis berjubah merah. Untuk memetik bunga maupun bahan pangan sebagai ketersediaan pangan untuk di rumah, untuk menghindari keramaian penduduk kota, atau hanya sekadar bertemu serigala yang kini sepenuhnya menjadi orang pertama yang dia sukai. Dengan perasaan berbunga-bunga sekaligus hati bergetar hebat sekilas bayangannya memikirkan wujud serigala itu, gadis itu pun dengan antusias, menyiapkan bahan yang diperlukan untuk berpiknik bersama serigala sembari tubuhnya menari-nari sesuai suasananya saat ini. Kakak gadis itu melihat keheranan dan bertanya: "Untuk apa bahan piknik itu?" dan gadis itu menjawab dengan nada kegirangan, menjelaskan bahwa hanya untuk dirinya sendiri, bersantai. Kakak gadis itu bertanya kembali tentang sifat serigala yang licik berdiam di hutan yang selalu gadis itu kunjungi. Gadis berjubah merah langsung membantah keras pernyataan itu dan langsung pergi dari rumah.

Sepanjang perjalanannya, telinga kecilnya tidak pernah terbebas dalam mendengarkan desas-desus terkait tentang serigala dalam hutan itu sama halnya dengan pembicaraan dengan kakaknya sebelumnya. Dengan firasat tidak enak terhadap keadaan serigala itu, gadis itu pun langsung berlari menuju ke hutan.

Di balik pohon yang merupakan tempat persembunyian umum serigala, dia mendengar suara dari gadis itu yang berteriak kepadanya untuk lari. Tapi serigala tidak paham maksud dari gadis itu dan tanpa merasa janggal, dia keluar dari tempat persembunyiannya untuk menghampiri gadis itu yang tengah berlari kepadanya. Dia merasa tidak ada perlu lagi disembunyikan pada gadis itu, lagipula mereka menghabiskan waktu bersama dan di saat itu, serigala memulai membuka diri kepada gadis itu, khusus untuknya. Tetapi, sayangnya, pertemuan mereka telah berujung akhir saat serigala dikepung oleh penduduk sekitar dan langsung menusuknya tepat di hadapan gadis itu.

Gadis berjubah merah berteriak histeris. Tangisannya kini pecah kian membanyak mengalir jatuh dari matanya dengan teriakannya yang tak berhenti menggema diselingi suara serak dalam tenggorokannya. Lengan besar nan kekar dengan gemetar, mengulur panjang ke arah gadis itu. Dengan kondisinya saat ini, serigala ingin sekali saja dia berharap ingin menenangkan gadis itu dengan memeluknya membiarkan gadis itu jatuh ke dalam pelukan hangatnya itu. Biarlah air mata membekas di bajunya, biarlah sisa ingusnya membekas di bajunya, asalkan gadis itu, gadis yang dia cintai, tenang dan tidak lagi terlarut dalam kesedihan karenanya.

Bisakah serigala berharap?

Seberapa banyak serigala berjuang, seberapa banyak serigala berharap, cakar dan taringnya tidak akan menghilang, dengan wujud ini dia menghabiskan sisa waktunya dengan kebencian penduduk padanya namun semuanya berubah setelah gadis itu datang dan sisanya hanya cinta bertepuk sebelah tangan yang bisa dia bawa pergi jauh dari gadis berjubah merah tanpa kembali. Jadi dia menunggu, sampai air mata gadis itu berhenti.

Aku akan menunggu di balik pohon, selalu.

Pertemuan mereka bagaikan scenario, "pertemuan" yang hanya mengantarkan mereka pada sebuah akhir. Serigala menganggap pertemuan ini bagaikan kutukan namun indah dengan bertemunya gadis itu, dia baru pertama kali merasakan diterima dan dicintai. Sementara untuk gadis berjubah merah menganggap pertemuan ini bagaikan takdir namun menyakitkan dengan hilangnya orang yang merupakan pertama dan terakhir kali dia cintai, berujung hilang selamanya. Dan dia memilih ikut bersama serigala dengan menggantung dirinya hingga mempertemukan dirinya pada malaikat maut.

Kisah itu hanyalah fiksi belaka dan tidak pernah terjadi dalam dunia nyata. Tetapi, bagaimana jika cerita itu benar-benar terjadi dalam kehidupan nyata? Apakah itu takdir atau kutukan?