Sejak kejadian di parkiran club seminggu yang lalu, Mirae dan Sean tidak saling bertemu maupun berhubungan lewat sambungan telepon. Itu lebih baik bagi Mirae, karena ia akan sedih jika bertemu dengan Sean, mengingat saat itu Sean dalam kondisi mabuk dan tidak akan ingat kejadian itu. Perempuan itu lebih memilih menyibukkan dirinya dengan pekerjaan di kantor. Hal berbeda terjadi pada Sean, pria berumur 27 tahun itu seminggu ini selalu terbayang saat ia berciuman dengan Mirae. Walaupun malam itu ia mabuk berat, tapi ia masih sadar dan mengenali siapa yang membawanya sampai ke apartemennya. Aneh dan itu sangat membingungkan bagi Sean, kenapa saat itu ia tiba-tiba mencium Mirae. Apakah hanya pengaruh alkohol saja? Tapi lebih anehnya lagi, kenapa Mirae tidak memberontak dan malah membalas ciumannya?
"Arrgghh! Menyebalkan!" Sean mengacak-acak rambutnya frustasi.
"Lo kenapa Dim?" tanya Genta, sang manager sekaligus asistennya yang baru saja tiba.