Matahari tidak selamanya akan bersinar, bulan tidak selamanya akan bercahaya, air laut tidak selamanya akan pasang, sedangkan lebah pun tidak selamanya akan merasakan manisnya saripati bunga. Bagai manusia, tidak selamanya ia akan kaya, tidak selamanya ia akan berparas rupawan, tidak selamanya ia akan bertahta, dan tidak selamanya ia akan berada pada puncak takwa.
Ada kalanya miskin melanda, paras menua, tahta tidak lagi bersua, dan krisis takwa mulai menggema. Inilah yang sedang terjadi pada Usamah, kembali terjebak dalam lautan penuh dosa. Sedangkan kebanyakan dosa menyebabkan sifat bagai pecandu narkoba. Senantiasa terbayang untuk melakukan hal sama, terus-menerus, hingga lupa segalanya.
Inilah yang dikhawatirkan Zaid terhadap Usamah, kembali ke lorong kegelapan dan lupa bagaimana cara untuk membuka pintu cahaya. Zaid pun tampak begitu mencari cara agar dapat menasehati dan mengajak temannya itu kembali ke jalan takwa. Sedangkan Usamah tampak biasa-biasa saja, terlihat pada dirinya belum ada rasa penyesalan akan perbuatan yang telah dilakukannya. Usamah masih saja meladeni panggilan teman-temannya ke tempat yang sama, untuk melakukan hal-hal yang terlihat seperti telah mendarah daging dalam tubuh mereka.
Hari demi hari hal itu terus terjadi, hingga tiba suatu masa tubuh Usamah mulai tampak kurus, mata sayup-sayup, dan jalan sempoyongan. Mungkin hal itu karena pengaruh minuman atau sesuatu yang masuk ke dalam tubuhnya.
"Yaa mundur... Terus..." Arahan tukang parkir di suatu warung makan.
"Ini pak, terima kasih." Tampak Usamah keluar dengan mengendarai mobilnya sambil memberikan selembar uang lima ribuan ke tukang parkir tersebut.
"Brakkk..." Terdengar suara tabrakan tidak jauh dari warung makan tersebut.
Kemudian orang-orang berlarian menuju ke lokasi kejadian. Seketika jalanan menjadi sangat ramai dengan orang-orang yang mengerumuni tabrakan tersebut. Terlihat seseorang mulai menghubungi polisi dan mobil ambulans.
"Wiu... Wiu... Wiu..." Terdengar suara ambulans datang dengan cepat.
"Minggir... Minggir... Beri jalan!" Seorang petugas ambulans turun dari mobil sembari membawa peralatan P3K.
"Innalillah walhamdulillah... Syukurlah aku hampir saja jadi korban kecalakaan itu, untungnya aku belok kanan." Usamah berkata spontan dengan sendirinya, dadanya sekita berdetak kencang akibat kejadian tersebut.
Usamah pun bergegas meninggalkan tempat kejadian perkara tersebut, dengan perasaan tidak karuan akibat peristiwa tersebut. Tidak jauh dari tempat kejadian tersebut, tiba-tiba terjadi kecelakaan kembali.
"Awaaasss...!" Seorang pengendara motor melaju dari arah depan dengan cepat, terlihat ingin melambung kendaraan di depannya.
"Wooeee...!" Usamah berteriak dengan wajah terkejut ke arah pengendara tersebut.
Usamah pun spontan menggerakkan setir mobilnya kea rah kanan untuk menghindari motor tersebut. Tetapi ternyata Usamah menginjak pedal gas terlalu dalam, sedangkan mobil lain melaju dari arah berlawanan.
"Bbbrrraaakkk..." Terdengar suara tabrakan dua mobil dengan suara sangat besar hingga terdengar di tempat kejadian kecelakaan sebelumnya.
Akhirnya tabrakan mobil Usamah dengan mobil dari arah berlawanan pun tidak terhindarkan. Kemudian orang-orang sekitar mulai berdatangan, mereka dengan cepat menggambil ponsel dikantung mereka, dan kemudian merekam kejadian tersebut. Petugas ambulans di tempat kecelakaan sebelumnya pun terlihat begitu terkejut.
"Astaghfirullah... Kenapa bisa ada dua kecelakaan dalam waktu yang berdekatan." Terlihat petugas ambulans tersebut berbicara spontan dengan rekannya.
"Cepat...! Telfon petugas lainnya di RS." Seru rekan petugasnya untuk segera memanggil petugas lainnya terkait kecelakaan yang terjadi.
=
"Kringg... Kringg... Kringg..." Suara HandPhone berbunyi tanda panggilan masuk.
"Assalamu'alaikum, halo?" Zaid berkata sembari mengangkat HandPhonenya.
"Pak, benar ini atas nama Zaid?" Seorang menjawab dari percakapan telepon tersebut.
"Iya, saya sendiri. Ada apa yaa pak?" Zaid kemudian menanggapi pertanyaan orang tersebut.
"Ini pak, saya dari petugas IGD di Rumah Sakit Syifa. Ada teman bapak atas nama Usamah sedang dirawat di sini akibat kecelakaan mobil yang terjadi sekitar 10 menit lalu." Kata petugas RS tersebut dengan nada pelan dan santai.
"Apa pak? Ini seriuskan pak?" Zaid merespon informasi tersebut dengan begitu terkejut.
"Iya pak, ini informasi resmi. Silahkan datang ke sini pak untuk melengkapi berkas administrasi korban, dan segera hubungi keluarganya jika ada!" Jawab petugas RS tersebut.
"Ba.., baaikk pak." Zaid menjawab dengan begitu gemetaran tanda khawatir dan terpukul mendegar berita tersebut.
Zaid pun bergegas menuju ke rumah sakit tersebut dengan wajah pucat karena begitu sedih dengan apa yang menimpa sahabatnya itu. Zaid sangat tidak menyangka hal itu akan terjadi pada Usamah. Walaupun dibenaknya terlintas mengenai apakah kecelakaan tersebut adalah teguran langsung dari Allah, akibat perbuatan Usamah selama ini. Tetapi dia kemudian beristighfar dan menganggap buruk pikirannya itu. Dalam perjalanan menuju rumah sakit, Zaid hanya terus berdzikir sembari hatinya berdoa agar Usamah baik-baik saja.