Ameera merasakan pusing yang luar biasa. Tubuhnya terasa sakit nyaris di semua bagian. Namun sayangnya ia sangat lemah meski untuk sekadar mengeluh. Ditambah lagi ketika napasnya justru sulit untuk terhela, membuat Ameera seperti sedang menghadapi pedihnya meregang nyawa. Namun dalam keadaan yang sudah seburuk itu, ia masih merasakan jerat tali mengikat kedua lengan dan bahkan kakinya.
Dari mata yang tak lagi bersorot cerah itu, Ameera menyadari jika tempat keberadaannya sudah dipindahkan dan entah di mana. Yang pasti sangat berbeda daripada sebelumnya. Tampaknya kaki tangan Robert Aland sudah menyeretnya ke suatu tempat dan untuk suatu tujuan. Atau mungkin saja Ameera hendak dibunuh karena dianggap sudah tidak penting.