Kimberly cepat-cepat melangkah ke dalam rumahnya, selepas dirinya keluar dari mobil pribadinya. Ada sesuatu yang membuatnya sangat terburu-buru. Kabar baru! Kabar yang menjadi salah satu pekerjaan yang perlu ia liput. Dan Axton perlu tahu, meskipun pria itu mungkin saja sudah tahu. Namun, Kimberly lebih meyakini jika mantan kekasihnya itu belum tahu.
"Axton!" Kimberly lantas memasuki pintu rumah yang ia buka dengan cepat. "Axton! Apa kau dengar aku ...?"
Kosong melompong. Ruangan itu tidak ada siapa pun, selain hanya perabotan rumah saja. Kimberly mengernyitkan dahi, berangsur heran sekaligus curiga. Axton ke mana? Bukan Kimberly tidak rela jika pria itu pergi. Hanya saja, tidak sekarang. Kondisi di luar masih mencekam. Setiap kali berjalan menggunakan mobilnya, selalu saja ada orang mencurigakan. Intel alias agen. Kimberly menduga.