Malam hari tiba di salah satu kota besar yang berada di benua Amerika tersebut. Jalanan tidak begitu ramai, tetapi aroma bir menguar menusuk hidung Axton yang hari ini tetap harus keluar; mencari informasi apa pun yang bisa ia dapatkan seputar Wayne. Pergerakannya menjadi lebih sulit sekarang. Ia harus betul-betul berhati-hati. Bisa saja para intel tengah mengawasinya dengan menyamar sebagai warga biasa. Meski sejauh ini, keberadaan Axton masih aman-aman saja.
Langkah kaki Axton terarah ke ambang pintu bar yang masih menjadi tempat favoritenya, selain klub malam milik Catarina yang ia segani selama kurang lebih satu tahun ini. Ruangan yang gelap, tetapi tampak berkilauan. Irama musik yang terus berdentam. Inilah tempat yang selalu ia jadikan sebagai tempat rapat kedua, tempat berkencan, hingga mencari kesenangan setelah didera kepenatan yang luar biasa.
