Nyatanya bukan Axton yang menghubungi Ameera, melainkan Catarina. Ameera merasa senang dan juga penasaran, meski sejujurnya ia tetap kecewa. Axton ke mana? Kenapa masih saja sulit untuk ia ajak bicara? Ah, Ameera tidak boleh uring-uringan. Ia akan segera menerima telepon dari ibunya tersebut. Baiklah, tarik napas dan keluarkan perlahan-lahan, pikirnya sembari melakukan sikap yang seharusnya ia lakukan tersebut.
Setelah merasa sedikit tenang, Ameera segera menggeser tombol hijau di layar ponselnya. Kembali ia menghela napas, dan segera menempelkan benda tersebut di telinga bagian kanannya.