Ameera merasakan sepasang tangan yang kekar, tengah melingkar di pinggang rampingnya saat ini. Ia yang baru saja terbangun dan masih sibuk menatap mentari sembari mendengarkan lagu keluaran baru milik salah satu penyanyi, tidak menyadari jika Axton telah memasuki kamar itu. Ya, kamar milik suaminya yang ia gunakan untuk tempat tidur, karena ia piker Axton bisa segera kembali setelah bekerja.
Ameera mengulas senyuman, ketika susulan serbuan kecupan ia dapatkan di sekitar tengkuknya. Detik berikutnya, ia lantas melepas earphone dari telinganya dan bergegas untuk menghadapkan diri pada pria yang tengah memeluknya saat ini. Tak perlu diragukan lagi, tentu saja Axton Axelcen yang hadir sebagai sang pendekap kesayangannya. Di mana dekapan pria itu juga paling bisa membuat hati Ameera selalu nyaman sekaligus menghangat. Meski dalam beberapa waktu, benaknya masih dihiasi dengan sejumlah perkataan Axton saat Axton sedang marah besar.
