Andai dia tahu apa yang aku rasakan, apakah dia bisa sedikit memahamiku? Seperti saat dirinya mencintai Ameera yang ternyata adalah putri dari bebuyutannya, pikir Catarina bertanya-tanya. Namun, tak butuh waktu lama, Catarina segera menyadari bahwa apa yang ia pertanyakan tak akan mendapatkan jawaban yang sesuai keinginan. Pasalnya, pria yang telah duduk di hadapannya saat ini bukanlah sosok pria biasa, yang masih memilih segudang rasa empati, atau sedikit simpati.
Melainkan Axton Axelcen yang tak dapat diragukan lagi, jika pria muda itu akan segera memberikan banyak pertanyaan untuknya. Seperti yang Catarina sadari barusan, Axton pasti tak mungkin bisa memahaminya. Semua orang tentu tahu siapa Axton Axelcen yang meski hanya sekadar nama, tetapi Axton bisa dianggap sebagai sosok kejam dan berhati dingin, serta tanpa nurani sama sekali.