"Jadi, bagaimana kabar soal Sayap Hitam, Sena?" tanya Bertran yang langsung mengalihkan topik pembicaraan.
Axton menegakkan badannya. Ia sangat berusaha keras dalam menahan kedongkolannya terhadap perkataan-perkataan Bertran mengenai dirinya dalam hal asmara. Pria tua itu sudah terlalu kurang ajar dalam menilai dirinya yang sudah berprinsip untuk selalu menjaga kesetiaan. Padahal, kenyataannya Bertran hanya merasa iri karena gagal mendapatkan Ameera untuk beberapa malam.
Sialan! Dia masih saja merasa penasaran terhadap istriku. Aku ingin sekali membunuhnya saat ini juga! Kalau saja ... ah! Batin Axton terus mengeluh. Matanya bahkan berubah lebih tajam, tanpa memedulikan keheranan yang mulai Bertran rasakan terhadap perubahan sikapnya.
"Sena! Kau sedang apa, sampai memelototiku seperti itu, hah?!" tanya Bertran yang tidak terima dengan tatapan mata sosok Sena pada dirinya. "Kau masih tersinggung dengan perkataanku tadi?"