Ameera telah membuka mata setelah bangun kesiangan. Tadi malam ia kesulitan untuk tidur gara-gara seseorang mengejarnya. Ia berpikir keras untuk mengatur rencana. Bagaimana ia bisa memancing kedatangan ayahnya, tanpa harus mengumumkan bahwa dirinya ada di New York. Karena ia tidak ingin jika Axton sampai tahu bahwa dirinya akan membelot.
Haruskah ia keluar lagi malam ini? Ke klub malam itu dan mengumpan diri, lalu melarikan diri lagi, demi sebuah permainan yang masih ingin ia mainkan. Atau ia harus menunggu sekian hari setelah itu, karena dirinya belum berbicara dengan Axton untuk terakhir kalinya. Dan ia juga harus mengatakan pamit pada Justin, Herman, atau mungkin ibunya sendiri.
Ameera menyesap cokelat hangat yang saat ini menjadi teman dalam menikmati suasana di luar sana. "Indah. Tak seperti hidupku, yang indahnya begitu singkat, lalu harus berantakan lagi seperti saat ini," gumamnya setelah itu.
