Axton akhirnya kembali ke markas kebesarannya. Ia duduk di kursi yang selalu ia tempati sejak menjabat sebagai ketua atas geng mafianya. Baginya ini cukup menyenangkan. Bisa kembali setelah sekian lama, menduduki posisi paling tinggi, dan dihormati oleh semua anggota organisasi. Justin juga bersamanya, bersikap layaknya kaki tangan paling setia.
Namun ... se-menyenangkan apa pun hati Axton saat ini, nyatanya tetap ada ruangan yang kosong di sanubarinya. Ia menginginkan keberadaan Ameera. Ia tidak mau merasakan hal menyenangkan tanpa wanita itu. Sayangnya kondisi belum sepenuhnya stabil.
"Welcome back, Mr. Axton Axelcen," ucao Alex, sementara di belakangnya ada sekitar sepuluh pria berbadan besar dari segala ras di dunia ini. Mereka adalah anggota pilihan yang pandai bertarung dan menyiasati serangan. "It's an honor for us to see Mr Axton again," lanjutnya.
Axton menyeringai. "Do you guys miss me? Or feeling depressed since I came here?"