Ameera dengan penuh kesabaran membantu Axton mengobati luka-luka itu. Sebagian sudah mulai pulih, tetapi luka goresan benda tajam masih ada yang basah. Luka lebamnya yang sudah mulai membaik. Ameera sebenarnya tidak kuasa menatap luka sebanyak itu, ia membayangkan Axton sedang kesakitan serta kesulitan di medan pertempuran. Namun, demi membuat sang suami yakin bahwa dirinya tidak tertekan, Ameera memutuskan untuk tak menangis lagi.
Senyum Axton yang menghilang selama beberapa hari ini pun akhirnya terulas juga. Semua berkat Ameera. Kekhawatirannya mengenai masa lalu kembali terulang, juga perlahan memudar. Mungkin Ameera memang gadis yang berbeda. Dan mungkin itulah pesona Ameera yang membuat Axton sampai tergila-gila.
Perlahan, Axton merapikan rambut Ameera dan meletakkan di belakang telinga kanan dari istrinya itu. Pergerakannya membuat Ameera tersadar dan lantas menatapnya.