Hanya ada satu nama, satu orang, satu laki-laki yang ada di dalam pikiran Marcel untuk menggantikan dia, jika memang hidup dan usia dia tak lama lagi.
***
"Terimakasih dok."
Marcel keluar dari ruangan dokter pribadinya. Dia kembali ke rumahnya. Rumahnya di Denmark. Marcel mengambil air dingin dari lemari esnya. Menuangkannya di gelas. Dia duduk di kursi ruang makan dekat dapurnya. Marcel meminumnya sendiri dan diam meratapi nasibnya.
"tino."
Dipikiran Marcel hanya ada nama Bastian. Dia bisa mempercayakan istri dan juga kedua anaknya kepada Bastian.
"Dimana dia sekarang?"
Setelah kembalinya Marcel, Bastian menghilang. Entah kemana Marcel tak tahu. Marcel mencoba menelpon sekertarisnya untuk mencaritahu keberadaan Tino.
"cari tahu keberadaan tino." Marcel menelpon orangnya.
Setelah itu dia mematikan telponnya. Marcel memilih pindah ke ruang televisi. Dia menyalakan tivinya dan menonton. Apa saja tayangan yang ada dan beberapa kali juga mengganti tayangannya.