Dalam lubuk hati Alice terdalam. Entah kepada Tino atau Marcel, ada tempatnya sendiri. Hari dimana acara pernikahan itu, dengan Tino, Alice rasa juga ada yang salah. Dia tak ingin memberikan harapan palsu kalau dia mencintai Tino. Itu salah besar. Alice mencintai papa dari bayi yang dia kandung.
***
**
*
"Kamu suruh aku makan. Sehat. Kamu sendiri apa. Cuma minum obat saja lupa. Bagaimana kamu bisa tidak minum obat tepat waktu hah!"
Alice kesal. Sekertaris Marcel sudah menceritakan semuanya. Alice melemparkan file presentasi yang ada di depannya untuk memukul dada Marcel. Air mata Alice sudah mengalir keluar dari kelopak matanya, membahasi pipinya.
"al. Kamu nangis?" tanya Marcel menerima lemparan file Alice. Marcel terkejut melihat Alice yang menangis menasehati dia tentang obat.
"aku gak mau kerja sama dengan kamu lagi. Kita berhenti disini." Alice beranjak dari tempat duduknya. Dia berdiri dan akan melangkah pergi. Diikuti dengan lima sekertaris dia.
