Alice nekat aborsi. Dia datang ke klinik yang bahkan tidak resmi. Untung ada Tino yang melihatnya. Tino mencoba mencegah itu.
Alice keterlaluan.
***
**
*
"Al."
Tino mencari Alice dimana-mana. Di setiap ruangan. Di satu ruangan terlihat Alice yang sudah berbaring. Dengan seorang dukun paruh baya. Dia baru saja akan menyentuh perut Alice. Lalu memijatnya kebawah.
"AL!"
Tino langsung masuk ke ruangan itu dan menahan tangan dukun paruh baya itu.
"Pulang. Ikut aku. Apa-apaan kamu hah? Kalau kamu kenapa-napa gimana? Bayi kamu juga gak salah apa-apa Al. Kamu tega bunuh dia. Bunuh satu nyawa. Kamu bukan orang jahat Al."
Tini menarik Alice untuk duduk. Alice duduk dan menangis menunduk mendengar semua ucapan Tino. Tino menarik Alice dalam dekapannya. Membiarkan Alice dengan puas menangis dipelukannya.
"kenapa Marcel gak dateng tin?" tanya Alice dalam pelukan Tino. "ini anak dia sendiri. Kenapa dia mengingkari ucapan dia tin?"