Tino tidak pamit dengan Alice, tak mengatakan apa pun. Tapi Alice malah mendengar kabar dari omnya, Om Bayu, kalau Tino akan ke luar negeri. Tino bahkan sudah ada di bandara.
Tino mencoba menghindari Alice. Alice memang jauh lebih butuh Marcel sekarang. Marcel lebih membantunya sekarang.
***
**
*
Di tengah jalan menuju ke bandara, alice tak henti menangis. Marcel mencoba secepat mungkin untuk menuju ke bandara. Tapi tetap saja, ketika mereka ke sana. Perawatan yang Tino tumpangi sampai sudah tak off.
Om bayunya Alice bilang, kalau Tino akan ke Amerika. Alice berlari masuk ke bandara. Dia mencoba bertanya ke penjaga bandara.
"Mbak, apa pesawat ke Amerika sudah berangkat?" tanya Alice sambil menangis, dan mengusap air matanya.
"Sudah mbak. Baru saja berangkat." Penjaga bandara menunjuk tepat ketika sebuah persawat terbang ke udara, di langit malam Indonesia.
"Tino..."