Tino sudah memtangkan hatinya, dia akan melamar sahabat yang selama ini dia cintai, yang sekarang sudah menjadi kekasihnya. Walau baru beberapa hari, tapi Tino yakin. Dia sangat mencintai dan tak mau kehilangan Alice.
Tino memberanikan diri untuk meminta restu kepada semua keluarga Alice.
***
**
*
Tino masuk ke rumah sekalian mengantar Alice pulang. Alice malah sudah meminta tangan Tino, mencium tangan Tino seperti Abel dan Kenan, seperti sudah menjadi suami istrinya.
"Aku mau cium tangan juga." kata Alice, meminta Tino mengulurkan tangannya kepada dia.
"Buat apa?" Tino bingung kenapa.
"Ulurin dulu, nanti aku tunjukkan." Kata Alice lagi.
Tino mengikuti apa yang Alice katakan, dia mengulurkan tangannya. Ternyata Alice malah mencium punggung tangannya. Vredo yang heboh. Dia mendekati sang kakak dan menepok jidadnya.
"Inget. Pacaran belum tentu menikah." Kata Vredo yang suka menggoda kakak perempuannya itu.
