Vino mendapat telpon dari papanya, kalau sang adik dibawa ke kantor polisi, bahkan dimasukkan ke penjara. Vio dari rumah sakit, setelah membawa Abel ke rumah sakit, meninggalkan Abel dan menuju ke kantor polisi untuk melihat keadaan sang adik.
***
**
*
"Saya mau melihat adik saya dulu pak."
Vino menemui polisi yang bertugas di sana. Polisi itu pun mengantar Vino untuk menemui adiknya. Klara. Dia ada didalam penjara wanita, duduk di pojokan dan menangis merunduk di sana.
"Dek."
Vino tak tega sekali melihatnya. Vino memanggil Klara. Klara yang dipanggil melihat siapa itu. Dia mendongakkan kepalanya, dengan air mata yang sudah membasahi pipinya, membuat matanya merah. Klara melihat sang kakak.
"Kakak..."
Klara langsung berdiri dan menghampiri kakaknya. Dari balik jeruji besi, klara mencoba memeluk Vino. Vino jua berusaha keras memeluk Klara. Klara hanya bisa menangis dipelukan kakaknya, walau terbatas jeruji besi.
"Kak, aku gak mau di sini."