"Ayah."
Sinta dan Maria kaget melihat ayahnya Abel yang sudah jatuh dari kursi roda dan kejang-kejang. Mereka sesegera mungkin membantu ayahnya dan membawanya ke rumah sakit.
Dokter sedang melakukan pemeriksaan didalam ruangan kepada ayahnya Abel. Abel belum tahu tentang ini.
"Kira-kira ayah denger soal kita kah ma? Makannya ayah kejang-kejang." Kata Maria, hanya bercocok logi. "dia syok makannya dia jatuh dan kejang-kejang."
"Kalau bener iya. Mending dia gak ada ajalah. Capek juga mama ngurus dia Mulu." Kata Sinta dengan kesal.
Tak lama dokter keluar dari ruangan itu. Maria dan Sinta mendekati sang dokter untuk mengetahui keadaan ayahnya Abel.
"bagaimana keadaan suami saya dok?" tanya Sinta kepada sang dokter.
"maaf nyonya. Tapi suami anda sudah meninggal." Kata sang dokter kepada Sinta.
Sinta sangat ingin bersorak senang. Tapi dia tak mungkin melakukan itu. Dia langsung menangis histeris didepan dokter, pura-pura menangis dan memeluk Maria.
"ayahh..."