Abel masuk ke kamar Selia, dia mengetuk pintu beberapa kali. Selia yang sedang berbicara sendiri, merencanakan semua hal yang ingin dia lakukan kepada Abel, langsung berhenti, takut Abel mendengarnya.
"Siapa?"
"Abel mbak."
"Masuk saja bel, aku lagi istirahat."
Kata Selia, sedikit berteriak, karena dia sedang merebahkan dirinya. Abel membuka pintunya perlahan dan masuk ke kamar Selia. Dia membawakan buah-buahan yang sudah Abel potong, ada apel dan buah pir, juga anggur.
"Mbak, makan buahnya. Di pesawat sudah sarapan belum?"
"pasti gak sempet ya?" tanya Abel kepada selia.
Selia duduk menyandarkan punggungnya di punggung tempat tidur. Abel duduk di samping Selia dan memberikan piring berisi buah potongnya dan anggur. Selia mengambil satu persatu buahnya dan memakannya.
"Makasih ya, kamu baik banget." Ujar selia pada abel.
"Sama-sama kak. Aku seneng kok. Semoga aku juga nanti ketularan hamil kayak kakak." Kata abel, sedikit sedih mengingat dia belum juga hamil.