Selia senang sekali, dia mendapatkan tiket untuk menyusul Kenan. Dia bersiap-siap. Segera setelah orangnya Kenan datang menjemput, Selia bergegas ikut ke bandara. Selia sedang duduk beristirahat, dia sedang bersantai dan menonton televisi, tak sabar dengan orangnya kenan yang akan datang menjemputnya.
Ting tong ...
Sampai akhirnya ada suara bel yang berbunyi. Selia yakin kalau itu orangnya kenan. Selia bergegas ke luar, untuk membukakan pintu. Terlihat seorang laki-laki paruh baya yang berdiri di depan pintu kamar hotelnya.
"Non selia?" tanya orang itu kepada Selia.
"Iya. Orangnya kenan?" tanya selia balik kepada orang itu.
"Iya. Saya diutus tuan kenan untuk menjemput non dan mengantar non sampai ke bandara."
"Iya."
Selia kembali ke kamarnya, dia mengambil kopernya. Laki-laki itu mebawakan koper milik selia. Dia membantu sampai turun ke lobi, sampai keluar dan masuk ke dalam taxi. Dia bahkan ikut mengantar Selia sampai ke bandara. Satu taxi dengan Selia.