Abel mengantar Alice ke sekolah, sepanjang jalan didalam mobil Abel tak henti tersenyum mengingat ucapan Kenan ketika dia berbisik kepadanya. Alice yang duduk di samping Abel, melihat mamanya itu dengan aneh.
"Mama, mama kenapa? kok senyum-senyum sendiri ya dari tadi." Alice menepuk paha Abel.
"Iya sayang, apaan? Enggak ah, mama gak senyum-senyum sendiri." kata Abel menepis ucapan Alice.
"Enggak, mama senyum-senyum sendiir kok tadi. Iya kan pak supir, pak supir lihat gak dari depan?" Alice tak salah. Dia mencari pembenaran dari supirnya.
"Iya non. Tadi nyoya senyum-senyum sendiri saya lihat beberapa kali dari kaca depan." kata sang supir yang juga sependapat bahkan melihat sendiri.
"Tuh kan. Kenapa mama?"
"Enggak apa-apa sayang. Kita sudah sampai di sekolah nih, yuk."