Kenan tahu apa yang dikatakan bayu mungkin sangat benar, secara dari lubuk hatinya terdalam. Tapi kena merasa menjadi orag yang sangat jahat, munafik, tak bisa menepati janjinya kepada mendinag sang itri. Dia tak mau mencintai abel, dia masih berpikri tak seharusnya mencintai abel atas janjinya dengan orang yang sudah meninggal
Kenan lebih memilih pergi dari sana. Dia kembali menjauh dari ruagan ayahnya abel, dia berjalan keluar rumah sakit, kenan meminta kunci mobilnya dari bayu. Dia ke parkiran dan masuk kedalam mobil, dudul dibelakang dan merenungi perasaannya.
"Bel sudah ya, ayah kan gak apa-apa."
"Iya fa."
"Kita kedalam ya, jangan nangis nemenin ayahnya."