"Bel. Ayo main suit jepang, yang kalah kena hukuman."
Karena bosan tak tau mau apa di rumah sakit. Zen yang berjiwa anak kecil ini mengajak abel bermain. Abel rindu jadi anak-anak. Dia pun melakukannya.
"Yez! Gue menang. Gue lo hukum."
Zen berseru senang. Ayah abel senang melihat anaknya bahagia, selalu bahagia disisi zen. Selalu tersenyum disisi zen.
"Gue jitak pala lo kenceng ya. Siap-siap ya."
Abel dan zen asik main di rumah sakit sambil menunggu sinta dan maria kembali. Abel kalah beberapa kali, kena jitak kepalanya berkali-kali.
Sampai yang terakhir kenan melihatnya. Zen juga sudah tak tega melihat abel yang dia jitaki, yang terakhir hukumannya malah peluk abel. Abel sudah siap-siap akan dijitak lagi. Dia sudah memejamkan mata.
"gimana sih lo, kok kalah mulu. Gue jitak lagi nih. Siap-siap." Kata zen memberikan aba-aba kepada abel.