Chereads / TERPAKSA MENIKAHI DUDA / Chapter 11 - BAB 11. Masih mencari Abel

Chapter 11 - BAB 11. Masih mencari Abel

"gue tunggu dibawah." Kata kenan kepada Bayu. Dia akan pergi, tapi menghentikan langkahnya dan kembali menatap Bayu.

"Awas Lo gak bangun. Gue potong milik Lo lagi, sampai habis kalau perlu." Kata Kenan menujuk Bayu.

"Ahh?" Bayu takut dan terkejut. Dia langsung membuka mata lebar. Dia mengambil handuk dan lari ke kamar mandi. Menutup pintu kamar mandi dengan sedikit membantingnya dan menyalakan keran air.

"Gue udah mandi nih bos. Lu denger suara airnya kan?" Teriak Bayu dengan Kenan.

"Terserah Lo."

Kenan keluar dari kamar bayu. Dia turun ke bawah dengan Alice dan Lilis yang sudah di meja makan. Keduanya sudah menikmati sarapan masing+masing-masing. Alice juga menepati janjinya untuk berangkat sekolah hari ini. Walau alice sendiri masih terlihat murung.

"Pagi anak papa." Kenan mencium puncak kepala Alice dan menyapanya.

"Pagi papa." Alice menjawab dengan lirih.

Kenan duduk di tempat biasa. Lilis membantu Kenan mengambilkan makanannya. Tak lama Bayu datang, sudah mandi dengan pakaian kantor yang rapi.

"Pagi semuanya." Sapa Bayu dengan riang gembira. Tersenyum lebar.

"Pagi anak kedua mama nih." Sapa Lilis dengan nada bercanda.

"Belum jadi anak nenek. Kan belum nemuin Tante Abel buat Alice. Mana om? Udah ketemu alamat rumah Tante Abel yang baru?" Tanya Alice dengan badmood.

"Belum bos kecil. Tapi om punya kontak temennya kok. Hari ini om bakalan tanya temennya ya. Jangan sedih." Bayu mengusap kepala Alice, dia juga sangat menyayangi bos kecilnya itu.

"Beneran om. Janjinya setelah Alice pulang sekolah, udah ketemu alamat Tante Abel kan?" Alice tiba-tiba bersemangat.

"Enggak janji sih tapi bos kecil."

"Yah om."

Alice kembali menunduk murung. Dia tak menyelesaikan makannya. Dia turun dari kursinya. Pamitan pada nenek dan juga papanya, juga Bayu. Mencium tangan ketiga orang itu secara bergantian.

"Alice mau berangkat aja langsung sama mbak." Kata Alice kepada papanya dan neneknya.

"Nenek anterin ya Sampai kedepan." Lilis menghentikan sarapannya dan mengantar Alice sampai kedepan.

"Kasian." Bayu hanya bisa ikut sedih melihat Alice.

"Ngapain Lo kasih harapan palsu gitu. Pakai bilang punya kontak temannya?" tanya kenan marah-marah kepada bayu.

"Lah emang bener gue punya kontak temennya abel bos. Bentar gue liatin."

Bayu menghentikan makannya. Dia mengeluarkan ponselnya. Membuka sosial medianya dan menunjukan chatingnya semalam.

"Ya udah kita cari tau lewat dia." kata kenan.

"Gue udah diblok. Dikira oranf jahat mungkin."

"Emang muka lo kayak orang jahat."

Diluar alice sudah masuk kedalam mobil. Diantar supir dan baby sisternya.

"Belajar yang pinter ya sayang." kata lilis kepada alice. Mencium pipi alice.

"Iya nenek. Alice berangkat dulu." alice mencium tangan sang nenek.

Baby sister alice membukakan pintu mobil kepada alice. Alice duduk dibelakang dengan baby sisternya seperti biasa. Dia melambaikan tangannya kepada sang nenek. Lilis begitu juga.

"Hati-hati bawa mobilnya ya pak." pesan lilis kepada supirnya.

"Iya nyonya." kata supir lilis.

Mobik alice jalan, keluar dari halaman rumah. Setelah mobilnya berangkat, lilis kembali kedalam rumah. Tepat ketika itu bayu dan kenan sudah selesai makan. Mereka akan ke kantor. Kali ini targetnya fara, temannya abel itu. Kalau dia menemukan fara mereka mungkin bisa tau keberadaan abel.

"Ma, kita berangkat dulu. Ke kantor, mau cari tau soal abel lagi sambil urus kerjaan kantor." kata kenan pada mamanya.

"Bayu juga berangjat ya tante. Harus nyupirin bapak bos." kata bayu sedikit bercanda.

"Hati-hati ya kalian."

"Iya ma."

Bayu dan kenan berangkat ke kantor. Sepanjang jalan kenan mengotak-ngatik ponsel. Dia bahkan sampai membuat akun fb hanya untuk mencaritau soal abel lewat temannya itu, karwna fb bayu sudah diblok.

"Bay, ini gimana lagi buatnya?" tanya kenan yang sama sekali tak main sosial media, yang ada dia sibuk kantor, main saham iya.

"Ya ampun bos. Katrok banget jaman sekarang masak gak bisa main fb sih." kata bayu mengejek bosnya.

"Sialan lo. Gue pecat lo bilang gitu lagi."

"Pecat aja. Gak apa-apa. Gue cari kerjaan lain." kata bayu pada kenan. Dia tau kalau kenan juga pasti bercanda. Dia dan kenan benar-benar sudah seperti saudara.

Kenan mengotak-ngatik fbnya. Dia mengirim pesan kepada fara. Dengan sangat polos dan jujurnya.

[Hai, saya kenan. Tolong katakan kepada abel, teman kamu. Saya ingin menjadikan dia ibu dari anak saya, alice, yang kemarin ditolong didepan sekolah hampir ketabrak.]

"Udah. Udah bisa gue. Nih." kenan memamerkan pesan yang dia kirim kepada fara.

Bayu yang menyetir sambil melihat isi pesannya. Mobilnya punya otomatis driver kala dalam jalanan yang lancar. Tidak terlalu macet.

"Hah. Gila lo bos. To the point banget pesannya." kata bayu kaget melihat isi pesannya.

"Lah emang harus gimana?" tanya kenan, sangat polos. Kenan duduk disebelah bayu yang menyetir. Bayu hanya geleng-geleng. Emang kenyataannya seperti itu kan.

Kenan ya perlunya seperti itu.

***

Fara ada di kampus. Dia melihat notifikasi fbnya dan terkejut membaca pesan itu.

"Gila banget nih orang." kata fara setelah memabaca pesan kenan di fbnya.

"Nih anak mana nih. Dicariin om-om dudu. Gak ada profilnya lagi." fara melihat-lihat sosial media kenan. Hanya ada nama dan baru dibuat hari itu juga. Langsung inbox dia.

Fara dan abel satu kampus. Dari jaman smp sampai sma juga mereka satu sekolahan. Best friend parah. Fata mencari abel. Abel masuk ke jurusan desain interior sementara fara sendiri masuk ke seni. Dia cinta dan gila akan film.

Fara keliling kampus mencari abel. Dia juga mencoba menelfon abel.

"Halo bel. Lo dimana? Gue mau nunjukin sesuatu ke elo." kata fara lewat telfon.

"Belakang lo." abel sudah ada dibelakang fara. Fara ada didepan kelasnya. Dia baru saja datang.

"Ada apa?" tanya abel kepada fara. Fara memarikan telfonnya.

"Nih. Gila nih orang. Kirim pesan gini."

Fara menunjukan pesan kenan kepada abel. Abel hanya mengangguk mengingat apa yang terjadi hari itu. Dia ingat anak kecil itu, alice.

"Lo beneran kenal apa gimana?" tanya fara kepada abel.

"Gak kenal sih. Cuma kayaknya tau anaknya sih."

"Terus gimana?" tanya fara kepada abel.

"Emm, bilangin deh. Minta maaf karena aku juga udah dijodohin sama mama. Aku udah terima. Kasihan sih anaknya, kayaknya udah gak punya mama apa ya? Minta aku jadi mamanya."

"Ya udah. Gue ketik gitu ya."

Abel mengangguk. Fara mengetik apa yang seperti abel katakan. Dia menunjukannya kepada abel dan mengirimnya setelah abel menyetujuinya.

Kling ...

Satu notif masuk diponsel kenan. Kenan membacanya. Dia sedih melihat jawaban fara. Dia menunjukannya kepada bayu.

"Gimana bay?" tanya kenan kepada bayu. Bayu masih terkejut kalau kenan dapat jawaban selugas itu. Gak perlu basa-basi seperti dia.

Bayu juga gak tau harus bagaimana?