Dor!
Satu peluru masuk dan berhasil menembak target, Hana terjatuh dan langsung tidak sadarkan diri.
"Hana." Rai menghampiri tubuh Hana, dengan perlahan Rai memeluk tubuh adiknya dan memeriksa keadaan Hana.
"Dia sudah meninggal." Ian terduduk dengan pistol yang berada ditangannya.
Ian tersenyum miring namun hatinya teriris pedih, dia kembali kehilangan wanita yang dia cintai. Setelah ibunya pergi, kini kakak perempuannya juga pergi, bahkan kakaknya meninggal karena dia. Ian menatap mayat Hana, matanya memanas, ini sungguh perih, kenapa kakaknya hidup dengan sangat tidak adil. Hana harus menghadapi ayah mereka yang sering kali bersikap kasar kepadanya, alasannya karena dituduh sebagai penyebab kematian ibu mereka, padahal Hana sama sekali tidak bersalah. Setelah itu, pacarnya juga sering berbuat kasar, padahal seharusnya pacarnya itu adalah penguat dan menjadi penyemangat untuk Hana.