Kondisi Ian sekarang sudah semakin membaik, dan mereka bertujuh sudah memulai mengurus bisnis kembali. Bisnis yang tak lain dan tak bukan adalah bisnis ilegal yang sudah mereka jalani selama delapan tahun terakhir.
Mereka bertujuh melakukan bisnis ekspor dan impor, yaitu penjualan obat-obatan dan juga penjualan berbagai jenis senjata tajam. Bisnis inilah yang membuat mereka terkenal sebagai pengusaha kaya raya.
"Ian, kamu sudah mengecek barang kita kemarin?" tanya Rai.
"Sudah Abang," jawab Ian.
"Keuntungan kemarin sangat menggiurkan," ucap Omar.
"Ini semua berkat Ian, karena dia dengan mudah membuat klien menyetujui kerja sama kita," ucap Abian.
"Good job bro." Tristan memukul bahu Ian pelan, Ian hanya tersenyum.
"Lalu untuk apa lagi kita membuang waktu. Sekarang kita bisa menjatuhkan red eye bull dengan mudah, bukan begitu Ian." Rai menepuk bahu Ian yang terdapat luka.
"Ya." Ian menghempas tangan Rai yang menepuk lukanya.