Langkah Winda terhenti dan sambil mengutuk dalam hatinya, dia mencoba yang terbaik untuk mengeluarkan senyuman. Dia berbalik, menatap Valerie, dan tersenyum.
"Benar juga. Kali ini aku melakukan kesalahan. Jika kau tidak mencuri jasad itu tepat waktu, aku khawatir aku akan menghancurkan jasadnya! Aduh. Itu semua karena kelalaianku. Aku salah. Komandan Farhan, ketika aku kembali, aku akan mengajukan inspeksi. Bagaimana?"
Winda adalah orang pintar, jadi dia tahu kapan harus maju atau mundur.
Valerie cemberut. Kesalahan di tempat kerja seharusnya tidak perlu terlalu diumbar di depan umum, tetapi kesalahan Winda terlalu buruk. Winda mungkin tidak mengetahui penyebab kematian Yunita yang sebenarnya, dan ingin menyembunyikan fakta bahwa dia tidak cukup pandai dalam pengobatan, jadi dia menyalahkan Talia! Bagaimana orang seperti itu bisa dimaafkan?!
Valerie tidak menunggu Farhan berbicara dan langsung menyahut, "Apa itu benar-benar hanya karena kelalaian?"
