Risda tidak memperhatikan wajah Melia. Dia hanya menatap Valerie. Dia ingin Valerie tahu siapa yang terbaik di keluarga ini. Dia ingin membuat Melia terlihat lebih baik daripada Valerie, jadi dia selalu memarahi dan menekannya.
Pada saat ini, Risda memiliki kesempatan besar untuk pamer dan dia bahkan berkata, "Nona Melia, apakah ini pemberitahuan bahwa Anda diterima? Saya sudah bilang, Anda pasti akan bergabung dengan Aliansi Peretas..."
Risda tidak menyadari bahwa kalimat ini justru membuat ekspresi wajah Melia menjadi semakin muram. Dia menundukkan kepalanya dan menatap surel di ponsel Melia. Lima kata di atas jelas terlihat di matanya.
'Maaf, lamaran Anda tidak lolos.'
Tidak lolos… Bagaimana mungkin?!
Risda terbelalak dengan heran dan dan menatap surel tersebut dengan tak percaya. Ekspresinya sedikit terlalu mengerikan. Tetapi, setelah menarik napas dalam-dalam, dia menekan kebingungan dan kekesalan di matanya.