Melia memegang lengan Hendra dan mengernyitkan kening. Dari raut wajahnya, tampaknya kakinya kesakitan. Dia tersenyum dan berkata, "Kak Hendra, aku baik-baik saja dan Bastian tidak sengaja..."
Hampir segera setelah Melia berkata begitu, Bastian tertegun dan tanpa sadar berkata, "Tante, bagaimana bisa Tante tiba-tiba muncul di belakangku?"
Melia tersenyum. "Tante hanya lewat."
Sebagai pengganggu di taman kanak-kanak, Bastian sekarang berada di usia di mana berani membangkang. Hal yang paling menyebalkan adalah meminta maaf. Dia menggaruk kepalanya.
"Aku tidak bermaksud begitu. Aku tidak memiliki mata di belakang kepalaku..."
Nada datar Bastian membuat Hendra marah.
"Aku memintamu untuk meminta maaf. Kau tidak dengar? Alasan apa yang kau cari di sini?"
