Verlita langsung melepaskan pelukan nya " Ingatlah itu hanya mimpi.. mimpi.. mimpi" Verlita menepuk kepala nya…, jika ciuman saja berani.. jangan-jangan pelukan juga.. ia malah ikut terpengaruh perkataan Keenan.., mungkin saja sensasi nya berbeda dengan tubuh besar dan berotot nya… ah.. aku sudah mengalami gejala kegilaaan…
Keenan menarik tangan Verlita.. " Sekarang.. karena diri mu.., aku jadi ingin orang yang mendapatkan previllage"
" Seperti nya.. kau tidak sedang senggang … cepatlah kembali" Verlita segera mengambil sarung tangan nya.. ia berusaha sesibuk mungkin
" Kau tidak bisa terus menghindari nya loh…, kita telah melakukan banyak hal bersama.. kira-kira apa lagi yang akan kita lakukan selain peluk kan.. , jika yang satu lagi kita telah melakukan nya di dalam mimpi" Keenan menyesap kopi santai.. menyilangkan kaki nya sambil menggoda Verlita